judul

Antara Cinta dan Persahabatan (part 9)



Aku begitu terpukul dengan hal ini, aku sedih dan menangis, aku sudah tau bahwa hal ini akan terjadi. Aku merasakan pusingku yang begitu hebat lalu aku pingsan dan aku tak tau aku dimana. Setelah aku sadar aku heran mengapa aku sudah berada dikamarku lalu ku lirik jam kesayanganku, ternyata sudah pagi, aku merasakan badan ku sakit semua. Lalu mama masuk dan menanyakan keadaanku. Lalu dia menceritakan mengapa aku sampai berada di kamar padahal aku tadi masih di jalan. Ternyata yang membawa ku sampai kesini adalah Reza
“Kamu tadi pingsan  dijalan dan Reza melihatmu lalu dia yang membawamu sampai rumah bahkan sampai dikamarmu ini” kata mama, “Sebenarnya kamu kenapa, apakah kamu sakit, kalau kamu sakit mengapa tak cerita sama mama atau kamu ada masalah dengan Reza?”lanjutnya
“Gak aku gak ada masalah dengan reza cuma aku sedikit pusing tadi lalu aku merasa semuanya hitam dan setelah ku buka mataku aku heran mengapa aku sudah dikamarku”
“Sekarang kamu makan dulu dan nanti mama pergi kesekolah untuk meminta izin kalau kamu sedang sakit”
“Makasih ya mam”. Aku teringat kata-kata yang diucapkan Sita kemarin aku sedih mengapa semua nya akan terjadi dan begitu menyakitkan untukku. Aku tersenyak dari lamunanku handphonku berdering, satu panggilan masuk, dari Reza aku tak mempedulikannya lalu dia menelfonku lagi dan tak ku pedulikan lagi sampai tiga kali aku tak mempedulikan telfonnya. Lalu mama masuk dan menanyakan kenapa tidak diangkat telfonnya aku hanya menjawab baru malas menerima telfon darinya. Lau dia menelfonku lagi tetapi mama mengangkat telfonya aku tak mempedulikannya dan kembali tidur. Lalu mama menanyakan apa yang terjadi saat aku dengan Reza, aku tidak menjawab tetapi akhirnya aku mengatakan apa yang telah terjadi, lalu mama menceritakan pengalamannya waktu SMA dulu dengan ayah, katanya semuanya akan berakhir dengan cinta dan akhirnya mama yang mendapatkan ayah. Ternyata dengan mendapatkan satu cinta butuh kesabaran dan pengorbanan.
Di sekolah, aku bertemu dengan Reza aku hanya diam dia yang menyapaku duluan aku hanya tersenyum lalu,
“Fan ntar pulang sekolah aku mau ngomong sama kamu!”
“Gak mau”
“Aku tahu pasti kamu gak mau tetapi aku yakin kamu pasti akan datang, aku tunggu ditaman!”
Aku tak manghiraukan omangannya Reza, aku mencoba tabah dengan hal ini akan tetapi sebenarnya aku juga ingin mengucapkan terima kasih atas pertolongannya kemarin, akhirnya aku putuskan untuk menemuinya. Siang itu terlihat Reza sudah menungguku sejak tadi, aku menghampirinya
“Mau ngomong apa?”
“Aku ingin ngomong semua tentang isi hatiku”
“Maksudnya?”
“Aku suka sama kamu, dan aku berharap kamu menerimaku, Fan!”
“Kamu mengatakan ini dua kali Reza dan…….”
“Dan kamu akan menolakku lagi?”
“Aku gak mau menjadi pacar keduamu?”
“Maksudnya?”
“Statusmu masih menjadi pacarnya Sita kan?”, Reza hanya diam
“Jadi kamu belum berhak menjadi pacarku, dan aku kan sudah bilang aku masih membutuhkan seorang sahabat bukan pacar”
“Aku sudah putuskan Sita kemarin”
Aku membisu, aku tak tau mau bicara apa. Aku kalah. Lalu aku meninggalkan Reza sendiri. Aku menangis dan aku binggung. Tanpa disadari didepanku ada mobil yang melaju sangat kencang.


dannnn...

bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 blogAriezlyda. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates