“Dari dulu aku sudah menduga
kalau kamu suka sama aku tapi…!”
“Tapi apa..?”
“Aku sahabatmu bukan sebagai
pacar”
“Tapi aku suka sama kamu, aku
cinta sama kamu dan aku kira kamu juga suka sama aku tapi ternyata…”
“Aku belum bisa menjadi pacarmu
dan yang aku butuhkan sekarang adalah sahabat”
“Aku bisa menjadi sahabatmu
sekaligus pacarmu”
“Aku belum siap..”
“Jadi kamu menolakku”
“Bukan begitu….”
“Trus…?”
“Maaf ……….aku belum siap
untuk menjadi pacarmu?”
“Ayolah Fani, kamu adalah
orang yang aku cari selama ini?”
Aku hanya menangis lalu meninggalkan Reza yang
sedang berdiri dibelakangku. Hatiku pilu aku tak menyangka waktu yang aku
takuti akan terjadi. Hari ini aku tak masuk sekolah, aku sakit dan orang tuaku
datang ke sekolah untuk meminta izin untuk ku. Aku mengirim sms untuk Lisa ”Lis
aku sedang kesepian nich” lalu di menjawab ”Maaf Fan,,, sekarang aku sibuk aku
tak bisa menemanimu sekarang”. Aku tambah sedih. Aku tertidur dalam mimpiku
Reza bermain denganku dan aku tampak senang di sampingnya. Aku terbangun, .
“Reza,..!”
“Ya aku tau kamu sekarang lagi sakit dan kamu
tidak sekolah tadi”. Aku hanya terdiam, aku merasa bersalah dalam hal ini.
“Ya sudah. Aku tau apa yang
membuatmu jadi begini!”
“Maksudmu?”
“Aku tahu kamu tak suka hal
ini dan aku mengerti apa yang kamu rasakan saat ini, tetapi aku sangat
mengharapkanmua fan…!”
“Sita, ya apakah kamu kenal
sita?”
“Memang ada apa?”
“Dia pernah berkata kepadaku
kalau dia adalah pacarmu tapi mengapa kamu terus menghindar darinya.”
“Kamu kenal sita dari mana?”
”Diakan seniorku”
”Diakan seniorku”
“Dan kenapa sita kenal sama
kamu?”
“Aku salah satu juniornya
yang paling dia hafal, karena…………”
“Karena apa?”
“Karena………….kamu selalu dekat
dengan ku”
“Maksudmu?”
“Lebih jelasnya kamu bicara
sendiri dengannya”
“Sudahlah jangan bahas sita
lagi, dia memang kaya tetapi hatinya miskin”
“Sekarang aku mau istirahat”. Aku mengakhiri ceritaku
lalu reza keluar tapi ku lihat dia tampak sedih, aku tak mempedulikannya.bersambungg..
0 komentar:
Posting Komentar