Aku
hanya tersenyum, karena aku takut dengan persahabatanku dengan Reza, malah
membuat Reza semakin ingin mendapatkan ku karena aku tau apa arti dari
perhatiannya, dia suka pada ku, tapi mudah-mudahan itu tak akan terjadi. Dapat
ku akui, Reza dapat ku jadikan seorang sahabat yang baik. Pagi itu lisa
menghampiriku ”Ada
apa Lis?”
“Aku mau tanya sama kamu, Reza
sudah menjadi sahabatmu yaa?”
“Em….memangnya apakah kamu
marah?”
“Nggak, selamat ya sudah
dapat pengganti yang lebih baik”
“Maksud kamu apa Lis,
sebenarnya aku masih membutuhkanmu”
“Aku mau keluar dari
sekolahan ini, menurutku ini jalan terbaik untukku”
“Tapi bukan berarti aku
melupakanmu, aku masih mengharapkanmu menjadi sahabatku lagi!”
“Aku sudah memutuskan ini,
besok aku sudah tidak ada disini aku juga pindah rumah bersama orang tuaku ke
luar negeri”
“Tapi…..”
“Aku minta maaf karena dulu
aku pernah nyakitin perasaanmu, dan tolong terimalah bingkisan ini”, Lisa
memberikan bingkisan itu padaku.
“Aku tak pernah melupakan
kebaikanmu dan tolong ingatlah aku selalu.”
Lisa
menganggukan kepalanya lalu pergi meninggalkan ku, aku sedih mengapa orang yang
aku kagumi pergi meninggalkanku. Lalu Reza duduk disampingku, lalu mencoba
membujuk ku untuk menghentikan tangisanku.
Beberapa
kemudian aku menghentikan tangisanku, bel masuk berdering, sampai pulang
sekolah aku tak bisa menahan kesedihanku, “Mengapa semua harus terjadi” kataku
dalam hati. Dirumah aku melampiaskan kesedihanku dengan berdiam diri dikamar.
Kemudian Reza datang………
“Sudahlah Fan!”
“Aku tak bisa melupakan Lisa,
aku tak bisa, aku telah membuat kesalahan padanya, aku juga berhutang budi
dengannya”
“Sudahlah, sebaiknya kita
keluar untuk menenangkan pikiranmu”. Lalu kamipun keluar dan jalan-jalan untuk
menghilangkan kesedihanku. Aku belum bisa melupakan Lisa, tetapi sering aku
dengan Reza, sedikit demi sedikit aku bisa melupakan Lisa.
Pagi
itu aku sedang duduk di depan rumah, aku melihat sesuatu yang aneh yang belum
pernah aku lihat, sebelumnya aku takut tetapi aku penasaran dengan keanehan itu
lalu aku menghampirinya, ternyata Reza aku sedikit marah dengan dia tetapi dia
menjelaskan maksudnya aku mengerti, dia mengajakku jalan-jalan dan mengerjakan
pr. Sebelumnya aku menolak tetapi Reza membujuk aku untuk ikut dengannya,
terpaksa aku ikut dengannya.
Sebenarnya
aku masih ragu dengan ajakan Reza tapi aku tidak tau maksud yang sebenarnya
sehingga dia mengajakku sepagi ini. Ternyata reza juga mengajak teman-temannya
“Za, aku mau tanya sebenarnya
apa maksudmu mengajakku kesini?”
“Nanti kamu juga tau”
“Aku serius nii!”
“Kan sudah ku bilang ntar kamu juga tau”
“Ya sudah aku mau pulang
saja”
“Ya gitu aja ngambek”
Aku
masih kesal sama Reza, lalu dia jelasin ke aku kalau dia mau ngasih kejutan
padaku. Aku mengerutkan kening “Kejutan???”. Ternyata dia ngasih aku kado dan
kue ulang tahun, aku tak kalau hari ini adalah hari ulang tahunku.
“Makasih ya Za. Kamu memang
sahabatku yang paling baik”
“Fan aku boleh minta sesuatu
gak?”
“Karena kamu dah ngasih
kejutan untuk ku kamu boleh minta aja”
‘Sebenarnya………aku suka sama
kamu!”
“Maksud kamu ?”
“Maukah kamu mengisi hatiku yang selama ini masih
kosong…”bersambungg....
0 komentar:
Posting Komentar